PEMASARAN
Menurut
para ahli:
A.
Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton
Pemasaran
adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan
untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
B.
Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran
merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke
tangan konsumen.
C.
Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan
Duncan Pemasaran
yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk
menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
E.
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada liran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
F.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan
nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor
penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
G.
American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai brikut: Pemsaran
adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa
dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.
Definisi
ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan
fungsi- fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh
gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran. Banyak ahli yang telah
memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda
antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena
adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam
kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan
kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau
jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai
dengan tujuan tersebut adalah : Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang
bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997). Definisi pemasaran ini bersandar
pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan
permintaan (demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu,
sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga
diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta,
1996). Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan,
transaksi ataupun perdagangan. Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip
Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan
pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial,
dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka
inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu
dan kelompok lainnya. Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian
yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut
adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara
kegiatan produksi dan konsumsi. Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas
pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu
dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para
ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran
ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan
pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan
sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan
tersebut adalah : Pemasaran adalah suatu
proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997). Definisi
pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs),
keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus menemukan
kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan.
Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan
kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
BAGAIMANA
PEMASARAN BERLANGSUNG
II.1
Konsep Pemasaran
Sebuah
industri mempraktik konsep pemasaran
tertentu untuk mencapai objektif pemasarannya. Konsep pemasaran dipilih
berasaskan kepada kesediaan produk dan keupayaan fasiliti pemasaran oleh
industry tersebut, serta bersesuaian pula dengan faktor-faktor persekitaran
pasaran dan pembelian oleh pengguna sasaran. Secara umum, terdapat lima konsep
pemasaran, di mana setiap konsep tersebut dibezakan oleh bentuk orientasi dan
penumpuan industry dalam melaksanakan aktiviti pemasaran masing-masing, yaitu:
a.
Konsep Pengeluaran
Konsep
Pengeluaran adalah berasaskan kepercayaan bahawa pengguna lebih berminat
membeli produk yang berharga murah serta mudah diperolehi. Oleh itu, industri
akan memberi tumpuan kepada kecekapan pengeluaran produk dalam jumlah yang
tinggi, menggunakan kos sumber yang rendah, menawarkan harga jualan yang murah
dan mengadakan liputan pengedaran yang luas. Konsep ini sesuai sebagai strategi
untuk meluaskan pasaran produk. Pengguna sasaran adalah golongan yang membeli
produk disebabkan keperluan dan tidak mengutamakan ciri-ciri produk tersebut.
Oleh kerana konsep pemasaran ini mengutamakan prestasi dalam pengeluaran serta
penjualan produk, maka industri yang memilih konsep pemasaran ini biasanya
kurang menitik beratkan aspek kualitas layanan dan perkhidmatan kepada
pelanggan.
b.
Konsep Produk
Konsep
Produk adalah berasaskan kepada prinsip bahawa pengguna akan menghargai dan
lebih mengutamakan produk yang menawarkan kualitas, prestasi dan ciri-ciri
inovatif yang terbaik. Untuk itu, industri akan memberi lebih tumpuan kepada
merekacipta produk yang berprestige mempunyai attribute dan value yang terbaik
dalam kelasnya yang tersendiri serta menyempurnakan pengeluarannya walaupun
dengan harga yang tinggi. Segmen pasaran dan pengguna sasaran adalah terpilih
kerana ciri-ciri produk yang spesifik serta harga tawaran yang tinggi.
Sementara keuntungan pula tidak diasaskan kepada volume jualan, sebaliknya ia
ditentukan melalui margin keuntungan yang telah ditetapkan. Bagaimana pun,
disebabkan terlalu committed terhadap usaha mengadakan kualias dan inovasi
produk, industri yang berorientasikan konsep pemasaran ini cenderung tidak
memperhatikan trend sebenar pengguna di pasaran. Produk yang dikeluarkan
kadangkala mengalami kesulitan dalam pemasaran kerana faktor-faktor
persekitaran pasaran yang sering terlepas pandang seperti timing, perubahan
kuasa belian pengguna dan persaingan produk.
c.
Konsep Jualan
Konsep
Jualan berorientasikan menjual produk melalui kaedah pemasaran yang lebih
agresif. Industri yang memilih konsep ini percaya bahawa pengguna mempunyai
minat yang rendah untuk membeli produknya serta tidak akan membeli produk
dengan mencukupi sebagaimana diharapkan sekiranya tidak didorong. Konsep ini
dipraktik apabila industri mempunyai kelebihan keupayaan dalam menyediakan
produk serta berkeyakinan bahawa ia mempunyai fasiliti yang cukup untuk
melaksanakan aktiviti pemasaran yang dirancang. Produk yang dipasarkan biasanya
terdiri dari kategori bukan keperluan yang mana pengguna mungkin tidak berusaha
atau terfikir untuk membelinya. Sebagai contoh, penjual insuran, kad diskaun
dan ensiklopedia biasa menggunakan kaedah hard-sell supaya pengguna membeli
produknya. Selain itu, konsep ini juga sesuai bila industry mempunyai stok yang
banyak bagi sesuatu produk. Di sini, tujuan pemasaran adalah lebih kepada untuk
menghabiskan stok, sementara faedah di pihak pengguna kurang diutamakan.
Memandangkan prestasi jualan adalah berasaskan faktor dorongan terhadap
pengguna, maka aktiviti mempromosi akan dijalankan dalam berbagai versi yang
lebih menarik secara langsung atau melalui media pengiklanan yang luas.
d.
Konsep Pemasaran Konsep
Pemasaran
berbeda dengan tiga konsep yang dinyatakan di atas. Konsep ini berorientasikan
memenuhi keperluan dan kemahuan pengguna dengan efektif, sedangkan tiga konsep
sebelumnya berorientasikan kepentingan industri untuk menjual produk. Empat
perkara berikut merupakan prinsip utama yang menjadi tonggak kepada konsep
pemasaran ini, yaitu:
• Pasar
sasaran memiilih pasar sasaran yang tepat dan membentuk aktiviti pemasaran
dengan sempurna.
•
Keperluan pengguna memahami kehendak sebenar pengguna dan memenuhinya dengan
lebih efektif.
•
Pemasaran berintegrasi kesemua fungsi/ sub-unit industri bekerjasama memenuhi
tanggungjawab pemasaran.
•
Keuntungan mencapai keuntungan melalui kepuasan pelanggan.
e.
Konsep Kesejahteraan Konsep
Kesejahteraan
adalah langsungan daripada Konsep Pemasaran di mana ia ditambah dengan
unsur-unsur kepekaan industri terhadap kesejahteraan pengguna serta masyarakat
keseluruhan. Ianya berasaskan prinsip bahawa industry mempunyai tanggunjawab
sosial yang perlu dipenuhi dalam masa ia bertindak mencapai objektifnya.
Melalui konsep ini, industri sentiasa mengambilkira kepentingan sosial dan
etika sebagai satu agenda bersama dalam membuat keputusan pemasaran. Oleh itu,
dalam pemasarannya, industri perlu menyeimbangkan antara tiga kriteria berikut:
•
keuntungan yang perlu diperolehi
• kepuasan
penguna yang perlu dipenuhi
•
kesejahteraan masyarakat yang perlu
Dipelihara
Walau apa pun konsep pemasaran yang akan digunapakai oleh sesebuah industry
bersesuaian dengan objektif dan orientasinya, namun aktiviti pemasaran
sepatutnya berpandukan filosofi yang berasaskan kecekapan dan keberkesanan
dalam penyampaian produk serta perlulah mengambilkira faktor kesejahteraan
terhadap masyarakat.
II.1.1
Kelebihan dan kekurangan konsep
Kelebihan Konsep
1.
Dengan menerapkan konsep Pemasaran, kita meberikan apa yang dibutuhkan
masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas terhadap apa yang
diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan akan kembali untuk membeli
kepada kita. atau kata lainnya “Berlangganan”.
2.
Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep Pemasaran kita
menyediakan apa yang dibutuhkan pelanggan. Tidak hanya asal menawarkan saja
tetapi juga mengambil hati pelanggan.
3.
Pemasaran yang terkoordinir, maksudnya kita tidak akan memiliki stok berlebih
lagi, karena kita meyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan.
4. Dalam
hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep penjualan,
karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita. dengan target yang
sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan
memuaskan hati pelanggan.
5. Image
di mata masyarakat akan berbeda
dibandingkan menggunakan konsep penjualan, karena dengan konsep
pemasaran ini pelanggan tidak akan merasa dibohongi, ataupun ditipu oleh kita
karena kita memberikan kepuasan pada pelanggan.
Kekurangan Konsep
1.
Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan
promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan sulit untuk
mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.
2.
Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut konsep pemasaran
ini, dan mereka akan berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan pelanggan.
3. Susah
untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang diperlukan oleh
pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita mengeluarkan produk kita
sendiri yang nantinya tidak ada kepastian bahwa produk yang kita munculkan
pasti laku di Pasar Sasaran.
4. Perlu
banyak relasi / koneksi dengan badan-badan tertentu atau masyarakat sekitar
Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi dan relasi kita dapat dengan
mudah mengambil hati pelanggan dan memeperkecil kemungkinan pelanggan beralih
dari kita.
II.2
PASAR SASARAN
Selama
ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan
dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka
tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya
pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan
kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar
terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan tertentu yang
mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan
atau keinginan tersebut. Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka
perusahaan perlu mengkelompokkan pasar
menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu
sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaa terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar
dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang
tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan
efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan
bagi setiap target pasar. Pasar sasaran ( Target Market ) adalah Sekelompok
konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi
sebuah perusahaan. Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok
yang harus diperhatikan, yaitu:
1.
Segmentasi Pasar
2.
Penetapan Pasar Sasaran
3.
Penempatan Produk
1.
Segmentasi Pasar
Segmentasi
Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk
kedalam satuan-satuan pasar ( segmen pasar ) yang bersifat homogen. Berdasarkan
definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi
pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah
konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara
lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Ada
empat kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat
dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
1.
Terukur ( Measurable ), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik
besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
2.
Terjangkau ( Accessible ), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga
dapat dilayani secara efektif.
3. Cukup
Luas ( Substantial ), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
4. Dapat
dilaksanakan ( Actionable ), sehingga semua program yang telah disusun unruk
menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Kebijakan
segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteriater tentu.
Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi.
Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan
pasarnya atas dasar:
a.
Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi
pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, desa,
dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen,
akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
b.
Segmentasi atas dasar Demografis,
Segmentasi
pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok- kelompok
yang didasarkan pada variabel- variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi
atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-
bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial,
gaya hidup, berbagai cirri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2.Penetapan
Pasar Sasaran ( Target market )
merupakan
kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan
segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah
menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam
hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi
pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang
dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar
dapat menghindarkan kesalahan- kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak
menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan
harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar
kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran.
Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi
peliputan pasar, yaitu:
A.
Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya
dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil
melakukan pilihan ini.
B.
Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk.
Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk mempeoduksi hanya mesin tik listrik
bagi sekelompok pelanggan.
C.
Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memeutuskan untuk membuat segala
macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
D.
Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha
yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan
usaha itu mengandung peluang yang menarik.
E.
Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk
mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai
dengan daya beli masing- masing.
3.
Penempatan produk ( Product Positioning )
Penempatan
produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan
menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk
adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan
tertentu diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu
dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang
beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasarnya. Apa yang
sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai
posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.
II.3
BAURAN PEMASARAN
Salah
satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan
strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana
perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang
merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang meupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar
sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang
terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variable marketing
mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Menurut William
J.Stanton, pengenrtian marketing mix secara umum adalah sebagai berikut:
markeing
mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk
inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran
produk / jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Keempat
unsur atau variabel bauran pemasaran ( Marketing mix ) tersebut atau yang disebut
four p's adalah sebagai berikut:
1.
Strategi Produk
2.
Strategi Harga
3.
Strategi Penyaluran / Distribusi
4.
Strategi Promosi
Marketing
mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan.
Disamping itu, marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat
dikendalikan perusahaan untuk mempermudahbuying decision, maka variabel-variabel
marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai
berikut:
1.
Produk ( Jasa )
Kebijaksanaan
mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang / jasa yang akan ditawarkan
perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung
penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan.
Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah perusahaan
berusaha untuk memenuhi " kebutuhan dan keinginan " dari konsumen, namun
keputusan itu tidak berdiri sebab produk / jasa sangat erat hubungannya dengan
target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk / jasa tersebut adalah
sebagai berikut:
A. Tidak
berwujud Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat,
dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
B. Tidak
dapat dipisahkan Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya,
apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh
sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
C.
Berubah-ubah Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini
sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana
disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan
berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.
D. Daya
tahan Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar
hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati
kamar yang ia sewa.
2. Harga
( Price )
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan
guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan
harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besatnya
pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan
yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan
merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya
serta laba dari perusahaan. Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan
tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu
produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi
barang / jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan.
Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah
dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah
barang / jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan
dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga
faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang atau jasa,
kepercayaan tergadap perusahaan dan sebagainya. Hendaknya setiap perusahaan
dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat memberikan
keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
panjang.
3.
Saluran Distribusi ( Place ) Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang
atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya
menentukan metode penyampaian produk / jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif
hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk / jasa tersebut berada
ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk / jasa
tersebut.Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus
barang / jasa adalah memilih saluran distribusi ( Channel Of Distribution ).
Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi
marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan
usaha penyaluran produk / jasa dari produsen ke konsumen. Distributor-distributor
atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya
secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh
konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sifat
pasar dan lokasi pembeli.
b.
Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara.
c.
Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.
d.
Jaringan pengankutan. Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel
untuk menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting
untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan
memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti
dinamika para konsumen tadi.
4.
Promosi ( Promotion ) Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk
memberikan informasi pada pasar tentang produk / jasa yang dijual, tempat dan saatnya.Ada
beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan ( advertising
), penjualan pribadi ( Personal selling ), Promosi penjualan ( Sales Promotion
) dan Publisitas ( Publicity ).
A. Periklanan
( Advertising ): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya.
Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majah,
bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan
atau tempat-tempat yang strategis.
B. Penjualan
Pribadi ( Personal selling ) : Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan
akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon
konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door
selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
C. Promosi
Penjualan ( sales Promotion ): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka
produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
D.
Publisitas ( Pubilicity ): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh
perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar
mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda
dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan
hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu
membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha
untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan.
III.4
Strategi pemasaran yang efektif.
1. Build
Relationships / Membangun Hubungan. Manusia adalah sangat penting dalam suatu bisnis.
Apakah mereka adalah pelanggan, pemasok atau karyawan perusahaan. Hal ini tidak
hanya diperlukan untuk membentuk suatu hubungan yang baik dengan pelanggan, sehingga
mereka akan dating kembali untuk melakukan pembelian ulang, tetapi juga
hubungan yang baik dengan karyawan dan semua orang lain dalam perusahaan dimana
terjadinya hubungan yang baik saat bekerja, akan mempengaruhi hal-hal positif
saat karyawan berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar.
2.
Differentiate from Competition / Perbedaan Dari Kompetitor. Salah satu strategi
dan teknik pemasaran yang sukses adalah menciptakan identitas diri Anda
sendiri, yang berbeda dari competitor Anda. Cara yang baik untuk melakukan
persaingan dalam bisnis adalah dengan melakukan inovasi dari produk dengan
teknologi maju. Untuk ini, riset pasar dalam suatu bisnis haruslah sangat kuat,
sehingga adanya perubahan dapat diantisipasi di muka dan dapat diambil tindakan
yang sesuai.
3.
Creative Advertising Campaign /Kampanye Periklanan Yang Kreatif. Kampanye iklan
harus sedemikian rupa menarik dan kreatif sehingga menampilkan semua keunggulan
dan kekuatan dari produk dan jasa perusahaan yang ditawarkan. USP( The unique selling
point ) dari suatu bisnis dapat menjadi suatu after sales service yang sangat
baik ataupun periode garansi yang lebih lama daripada apa yang ditawarkan oleh
competitor Anda. Hal ini dapat ditekankan dalam kampanye iklan Anda.
4. Offer
New Products and Schemes / Penawaran Produk Baru dan Skemanya. Strategi
pemasaran dan kiat-kiat yang efektif digunakan oleh banyak bisnis saat ini
adalah dengan menawarkan produk baru serta skema baru untuk pelanggan. Jika
suatu perusahaan memperkenalkan produk baru di pasar, maka secara otomatis
jumlah pelanggannya akan meningkat yaity ketika pelanggan baru membeli produk
baru tersebut. Pada saat yang sama, ketika pelanggan lama melihat beberapa
fitur-fitur inovasi baru dalam produk terbaru, mereka juga tertarik untuk
melakukan pembelian ulang juga. Hal ini meningkatkan volume penjualan serta
pendapatan untuk perusahaan tersebut. Cara lain untuk meningkatkan penjualan,
adalah dengan menawarkan beberapa skema baru pada saat festival / basar atau
selama musim liburan, seperti mendiscount salah satu produk hingga lima puluh
persen.
5.
Marketing Strategies and Implementation / Strategi Pemasaran dan Implementasi Untuk
strategi pemasaran yang sukses, maka strategi pemasaran harus diatur sedemikian
rupa sehingga sangat realistis dan measurable / dapat diukur. Strategi ini juga
harus dapat diaplikasikan sehingga dapat diterapkan untuk waktu yang sangat
lama. Untuk implementasi pada strategi pemasaran yang efektif, harus di
tetapkan satu goal / tujuan yang..jelas. Tujuan / goal dapat didefinisikan
dalam istilah moneter seperti melipatgandakan keuntungan dari penjualan dalam
jangka waktu enam bulan. Setelah tujuan ditetapkan, maka selanjutnya membuat
strategi pemasaran untuk menentukan bisnis yang berbeda dari competitor Anda
dan menetapkan kapan waktu yang tepat untuk melaunchingnya di pasar. Formulasi
yang tepat serta waktu pelaksanaan strategi dan taktik pemasaran yang tepat
akan sangat menetukan dalam keberhasilan suatu bisnis. Tetapi itu belumlah
selesai, Anda harus mengukur seberapa sukses strategi dan taktik pemasaran Anda
dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan Anda. Selain itu diperlukan suatu
perumusan strategi pemasaran untuk tahun berikutnya.
III.5
Cara memasarkan produk yang efektif
1.
Kenalilah secara detail produk yang akan kita jual.
2.
Eksplorasi kepada calon konsumen semua keunggulan dari produk yang kita
tawarkan. 3. Berilah tips atau cara menggunakan produk yang anda tawarkan agar
konsumen puas.
4. Jika
memungkinkan, berilah garansi kepada konsumen untuk penggunaan produk anda,
dengan garansi konsumen akan lebih nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar